(University of Nusa Cendana, Indonesia)(2) Aloysius Liliweri
(University of Nusa Cendana, Indonesia)(3) Ajis Salim Adang Djaha
(University of Nusa Cendana, Indonesia)(4) Melkisedek N.B.C Neolaka
(University of Nusa Cendana, Indonesia)*corresponding author
AbstractThe purpose of this study is to find a Hybrid Governance model in the formulation of public policies for forest conservation based on local wisdom ontology. The method used is qualitative with a critical emic ethnography approach. The theory used is the theory of public administration. There are several data collection techniques used to obtain the necessary information, namely observation, in-depth interviews and document studies. In this study, data analysis was carried out qualitatively. The data analysis process includes several activities, namely: data collection, data condensation, data presentation (data display) and data conclusions (conclusions: drawing/verifying). The results of the study show that traditional ecological knowledge (TEK) in the Tetun community is manifested through the practice of crop rotation, seasonal prohibitions, sacred zone arrangements such as lulik, rai-mutin, and rai-klaran, as well as collective rites that strengthen the spiritual relationship between humans and nature. The customary sanction mechanism and social oversight through customary leaders such as na'i, tua adat, and kukun demonstrate that customary institutions function as normative and operational tools in maintaining ecological balance. However, in the context of public policy at the village level, indigenous community participation remains procedural. Musrenbang (Regional Development Planning Forum) and village planning documents (RPJMDes and RKPDes) have not substantively accommodated the results of customary deliberations. Village governments tend to use technocratic and formal legal approaches that are not always aligned with the value systems of indigenous communities. This indicates an imbalance between the formal epistemology of the state and the local epistemology of indigenous communities. The most prominent contribution of this research is the formulation of a Hybrid Governance Model Based on Tetun Customs, which integrates customary institutions into the formal village government system. KeywordsHybrid Governance Model; Public Policy;Forest Conservation;Ontolgy; Local Wisdom
|
DOIhttps://doi.org/10.31763/ijcs.v7i2.2165 |
Article metrics10.31763/ijcs.v7i2.2165 Abstract views : 0 |
Cite |
References
[1] Amaral, M. H., Kaho, M. R., Studikehutanan, P., Studikehutanan, D. P., & Studikehutanan, D. P. (2020). (Studi Kasus Desa Kamanasa, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka). 2(02).
[2] Apalso, M. A., & Setyowati, K. (2024). Pengembangan Pariwisata Kreatif Berbasis Kearifan Lokal Dalam Perspektif Collaborative Governance Studi Di Kampung Blangkon Potrojayan Kelurahan Serengan Kecamatan Serengan Kota Surakarta. Jurnal Administrasi Publik, 13(2), 103–113. https://doi.org/10.31506/jap.v13i2.15392
[3] C. M. Sapioper, H., Ilham, I., Kadir, A., Yumame, J., Sriyono, S., Muttaqin, M. Z., Idris, U., & Patmasari, E. (2022). Emas Merah Paniai : Kebijakan Pengembangan Ekonomi Rakyat Berbasis Potensi Lokal. Publikauma : Jurnal Administrasi Publik Universitas Medan Area, 10(2), 116–126. https://doi.org/10.31289/publika.v10i2.7860
[4] Deda, A. J., & Mofu, S. S. (2014). Masyarakat Hukum Adat Dan Hak Ulayat Di Provinsi Papua Barat Sebagai Orang Asli Papua Di Tinjau Dari Sisi Adat Dan Budaya; Sebuah Kajian Etnografi Kekinian. Jurnal Administrasi Publik, 11(2), 11–22. http://journal.unpar.ac.id/index.php/JAP/article/download/1495/1431
[5] Ethelbert, Y. K., Pratama, M. R., & Dhosa, D. D. (2022). Tradisi Nono, Ume Dan Uf Atoin Meto Di Timor Dan Relevansinya Terhadap Budaya Organisasi Sektor Publik. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 6(2), 192–206. https://doi.org/10.38043/jids.v6i2.3591
[6] Fahruddin, A. (2023). Efektivitas Komunikasi Organisasi pada Penyelesaian Hak Jawab Berita di Bagian Hubungan Masyarakat Sekretariat Daerah Kota Bekasi. DECISION: Jurnal Administrasi Publik, 5(1), 30–44. https://www.journal.unpas.ac.id/index.php/decision/article/view/7394
[7] Hendrikus Triwibawanto Gedeona. (2010). Pandangan Ilmu Administrasi Publik Mengenai SignifikansiPartisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Negara. Ilmu Administrasi, VII(4), 1–11.
[8] Mahdi, I. (2022). Aktualisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Penataan Kemasyarakatan di Kabupaten Rejang Lebong. Al-Imarah : Jurnal Pemerintahan Dan Politik Islam, 7(2), 260–281.
[9] Malawat, S. (2022). Buku Pengantar Administrasi Publik. In Buku Ajar Pengantar Administrasi Publik.
[10]Meliala. (2020). Menuju Good Governance dengan Reinventing Government. Jurnal Citizen Education, 2(2), 1–11.
[11]Nazirwan, N. (2020). Kualitas Pelayanan Publik Pada KASI Administrasi Kependudukan di Kantor Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang. Jurnal Ilmiah Pendidikan Scholastic, 4(3), 171–179. https://doi.org/10.36057/jips.v4i3.438
[12]Rijal, R., & Salehuddin, S. (2020). Pengembangan Objek Pariwisata Di Kabupaten Biak Numfor Dalam Prespektif Pelayanan Publik. Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara, 7(3), 454–469. https://jurnal.unigal.ac.id/dinamika/article/view/4254%0Ahttps://jurnal.unigal.ac.id/dinamika/article/download/4254/pdf
[13]Saputra, B., Suripto, S., & Chrisdiana, Y. (2018). Indigeneous Public Administration: Melihat Administrasi Publik dari Perspektif Kearifan Lokal (Local Wisdom). Jurnal Ilmu Administrasi: Media Pengembangan Ilmu Dan Praktek Administrasi, 15(2), 278–292. https://doi.org/10.31113/jia.v15i2.180
[14]Suardana, I. W. (2023). Pemberdayaan Desa Adat Dalam PelestarianKearifan Lokal Menuju PembangunanPariwisata Budaya Di Kabupaten Tabanan. Dharmasmrti Jurnal Ilmu Agama Dan Kebudayaan , 23(1), 63–70.
[15]Suratman Kartasasmita, P. (2002). Education and Training in Public Administration. JAP, Tahun, 1, 115–123.
[16]Utama, T. (2018). Penerapan Nilai-Nilai Multikulturalisme Dan Kearifan. 80–92.
[17]Wahyuningsih, C. D., Luhur, J. P., & Semarang, B. (n.d.). NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBANGUNAN DAERAH.
[18]Yusriadi. (2018). Tantangan Reformasi Birokrasi berbasis E-Procurement di Indonesia. Jurnal Administrasi Publik, 6(2), 9–18. http://ojs.uma.ac.id/index.php/publikauma/article/view/1635%0Ahttps://core.ac.uk/download/pdf/326772276.pdf
[19]Zuliah, A., & Pulungan, M. A. (2020). Pelayanan Publik Dalam Kajian Hukum Administrasi Negara Dan Hak Asasi Manusia. Law Jurnal, 1(1), 32–42. https://doi.org/10.46576/lj.v1i1.786
[20]Apalso, M. A., & Setyowati, K. (2022). Pengembangan Pariwisata Kreatif Berbasis Kearifan Lokal Dalam Perspektif Collaborative Governance Studi Di Kampung Blangkon Potrojayan Kelurahan Serengan Kecamatan Serengan Kota Surakarta. Jurnal Administrasi Publik, 13(2), 103–113. https://doi.org/10.31506/jap.v13i2.15392
[21]C. M. Sapioper, H., Ilham, I., Kadir, A., Yumame, J., Sriyono, S., Muttaqin, M. Z., Idris, U., & Patmasari, E. (2022). Emas Merah Paniai : Kebijakan Pengembangan Ekonomi Rakyat Berbasis Potensi Lokal. Publikauma : Jurnal Administrasi Publik Universitas Medan Area, 10(2), 116–126. https://doi.org/10.31289/publika.v10i2.7860
[22]Darwin, A. A. (2022). Kepercayaan Publik (Public Trust) Terhadap pengelolaan Dana Desa Di Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone [Universitas Hasanuddin]. file:///D:/Proposal Disertasi 2024/Referensi/Kepercayaan Publik (Public Trust) Terhadappengelolaan Dana Desa Di Kecamatanbontocani Kabupaten Bone.Pdf
[23]Ethelbert, Y. K., Pratama, M. R., & Dhosa, D. D. (2022). Tradisi Nono, Ume Dan Uf Atoin Meto Di Timor Dan Relevansinya Terhadap Budaya Organisasi Sektor Publik. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 6(2), 192–206. https://doi.org/10.38043/jids.v6i2.3591
[24]Fahruddin, A. (2023). Efektivitas Komunikasi Organisasi pada Penyelesaian Hak Jawab Berita di Bagian Hubungan Masyarakat Sekretariat Daerah Kota Bekasi. DECISION: Jurnal Administrasi Publik, 5(1), 30–44. https://www.journal.unpas.ac.id/index.php/decision/article/view/7394
[25]Hendrikus Triwibawanto Gedeona. (2010). Pandangan Ilmu Administrasi Publik Mengenai SignifikansiPartisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Negara. Ilmu Administrasi, VII(4), 1–11.
[26]Mahdi, I. (2022). Aktualisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Penataan Kemasyarakatan di Kabupaten Rejang Lebong. Al-Imarah : Jurnal Pemerintahan Dan Politik Islam, 7(2), 260–281.
[27]Malawat, S. (2022). Buku Pengantar Administrasi Publik. In Buku Ajar Pengantar Administrasi Publik. http://eprints.uniska-bjm.ac.id/13213/1/buku pengantar administrasi publik.pdf
[28]Meliala. (2020). Menuju Good Governance dengan Reinventing Government. Jurnal Citizen Education, 2(2), 1–11.
[29]Muhadjir, Noeng. (1996). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin
[30]Nazirwan, N. (2020). Kualitas Pelayanan Publik Pada KASI Administrasi Kependudukan di Kantor Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang. Jurnal Ilmiah Pendidikan Scholastic, 4(3), 171–179. https://doi.org/10.36057/jips.v4i3.438
[31]Rijal, R., & Salehuddin, S. (2020). Pengembangan Objek Pariwisata Di Kabupaten Biak Numfor Dalam Prespektif Pelayanan Publik. Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara, 7(3), 454–469. https://jurnal.unigal.ac.id/dinamika/article/view/4254%0Ahttps://jurnal.unigal.ac.id/dinamika/article/download/4254/pdf
[32]Riggs, W.F., 1979. 'The Ecology of Administrative Development', the International Conference on the Future of Public Administration, the University of Quebec, May 27-31, 1979.
[33]Saputra, B., Suripto, S., & Chrisdiana, Y. (2018). Indigeneous Public Administration: Melihat Administrasi Publik dari Perspektif Kearifan Lokal (Local Wisdom). Jurnal Ilmu Administrasi: Media Pengembangan Ilmu Dan Praktek Administrasi, 15(2), 278–292. https://doi.org/10.31113/jia.v15i2.180
[34]Suardana, I. W. (2023). Pemberdayaan Desa Adat Dalam PelestarianKearifan Lokal Menuju PembangunanPariwisata Budaya Di Kabupaten Tabanan. Dharmasmrti Jurnal Ilmu Agama Dan Kebudayaan , 23(1), 63–70.
[35]Suratman Kartasasmita, P. (2002). Education and Training in Public Administration. JAP, Tahun, 1, 115–123.
[36]Utama, T. (2018). Penerapan Nilai-Nilai Multikulturalisme Dan Kearifan. 80–92.
[37]Wahyuningsih, C. D., Luhur, J. P., & Semarang, B. (n.d.). NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBANGUNAN DAERAH.
[38]Yusriadi. (2018). Tantangan Reformasi Birokrasi berbasis E-Procurement di Indonesia. Jurnal Administrasi Publik, 6(2), 9–18. http://ojs.uma.ac.id/index.php/publikauma/article/view/1635%0Ahttps://core.ac.uk/download/pdf/326772276.pdf
[39]Zuliah, A., & Pulungan, M. A. (2020). Pelayanan Publik Dalam Kajian Hukum Administrasi Negara Dan Hak Asasi Manusia. Law Jurnal, 1(1), 32–42. https://doi.org/10.46576/lj.v1i1.786
[40]Olorunfemi, F., Fasona, M., Oloukoi, G., Elias, P., & Adedayo, V. (2016). Pengetahuan tradisional dalam pemanfaatan dan pengelolaan ekosistem hutan untuk mata pencaharian dan ketahanan pangan di sabana Nigeria. https://doi.org/10.1080/09709274.2016.11906969
[41]Gabayo, M. (NaN) (2022). Pengetahuan hutan adat Oromo dan kelestarian lingkungan di kalangan masyarakat oromo zona wollega timur; ethiopia barat. https://doi.org/ .
[42]White, J. & Lidskog, R. (2023). Pluralisme, kelumpuhan, praktik: membuat pengetahuan lingkungan dapatdigunakan. Ekosistem dan Manusia. https://doi.org/10.1080/26395916.2022.2160822
[43]Wijayanto, V., Suwartapradja, OS, & Hermawati, R. (2019). Perubahan mata pencaharian dan proses adaptasi warga terkena dampak pembangunan waduk jatigede. Tidak ada. https://doi.org/10.24198/umbara.v2i2.20446
[44]Burger, H. (1974). Umum, terapan dan teoritis munculnya teori antropologi: sejarah teori budaya. Marvin Harris. Tidak ada. https://doi.org/10.1525/AA.1974.76.3.02A00140
[45]Rahayu, DP, Marleni, M., & Rahmadani, S. (2022). Dampak kehadiran minimarket pada kehidupan masyarakat di kelurahan buluran kenali kota jambi. Tidak ada. https://doi.org/10.24114/ph.v7i1.34616
[46]Castro, E. (NaN). Studi komunitas: refleksi dan etnografi oleh Marvin Harris. Tidak ada. https://doi.org/Tidak ada
[47]Aufadina, K. & Irfansyah, M. (2021). Modernisasi, layar monitor, dan perubahan budaya. Lakon. https://doi.org/10.20473/LAKON.V10I1.29766
[48]Zaiddin, N. (2020). Konstruksi toleransi antarumat beragamakajian terhadap sapi dan babi di sorowajan, banguntapan, bantul. Tidak ada. https://doi.org/Tidak ada
[49]Sari, RF (2018). Menilik aplikasi qlue jakarta smart city: dinamika transformasi khalayak dalam perspektif ruang publik. Tidak ada. https://doi.org/10.46426/jp2kp.v22i2.85
Nurjannah, N., Hafsah, WOS, & Ashmarita, A. (2019). Haji dan pesta (studi pengaruh tren busana muslim terhadap identitas haji di desa mataiwoi kecamatan mowila kabupaten konawe selatan). ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya. https://doi.org/10.33772/etnoreflika.v8i3.816Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Hildigardis Maria Imakulata Nahak, Aloysius Liliweri, Ajis Salim Adang Djaha, Melkisedek N.B.C Neolaka
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
International Journal of Communication and Society
ISSN 2684-9267
Published by Association for Scientific Computing Electronics and Engineering (ASCEE)
W : http://pubs2.ascee.org/index.php/ijcs
E : dani@ascee.org
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.